Selasa, 29 Oktober 2013

Cara kerja Printer Laser

Cara Kerja printer laser adalah dengan prinsip elektrik statis. Awalnya Photoreceptor Drum (OPC Drum) diberi muatan positif oleh Primary Charging Roller (PCR), dengan memberikan arus listrik padanya. (Bagian ini ada di dalam Toner Catrid).


Kemudian printer menyorotkan sinar laser yang sangat kecil melewati permukaan photoreceptor drum untuk membentuk image tulisan atau gambar sesuai dengan data yang dikirim oleh komputer, berupa satu garis horizontal pada satu waktu.

Sinar laser menyorotkan cahaya pada Photoreceptor Drum untuk membentuk titik dan mematikan cahaya untuk tempat kosong per halaman. Sinar laser tidak bergerak dengan sendirinya namun sinar laser itu dipantulkan melalui cermin yang bisa bergerak sendiri. Sinar laser ini pasti berhenti pada titik di photoreceptor drum dan membentuk image electrostatic. Bagian permukaan drum yg terkena sinar laser yang berubah menjadi bermuatan negatif.


Setelah pola image lengkap, serbuk toner yang tersimpan di Toner hopper (di dalam cartridge) diambil oleh Unit Developer (Magnetic Sleeve) . Toner yang bermuatan positif melekat pada area Photoreceptor Drum yang telah membentuk image electrostastik, yaitu bagian Photoreceptor Drum yg terkena sinar laser (muatan negativ) (hukum alam positf akan mendekat pada negatif)

Lembar kertas (dengan muatan negatif yang lebih kuat dari Photoreceptor Drum) bergerak sepanjang sabuk dan roll diatas drum yang telah dibubuhi serbuk toner yang berpola. Kertas mendorong bubuk toner dari drum untuk berpindah melekat pada kertas sehingga pola image berserbuk toner berpindah pada kertas dan siap untuk difinishing pada Fuser.


Toner yang tidak menempel pada kertas dan masih melekat pada OPC Drum akan dihapus oleh Wiper Blade dan kemudian masuk ke dalam Waste Bin (Pembuangan)

Fuser (Pemanas)
Fuser mengeringkan serbuk toner yang telah berbentuk image pada kertas agar kuat melekat pada kertas. Kemudian kertas yang telah tercetak dikeluarkan menuju tray pengeluaran kertas pada printer.


Sedangkan bagian yg memancarkan sinar laser yg kita bahas di bagian atas adalah :
Laser Scanner Assembly

Laser Scanner biasanya terdiri dari 3 unit bagian :
1. Laser
2. Cermin berputar
3. Lensa

Unit laser menerima data gambar maupun text dari komputer, lalu data tersebut dipancarkan ke drum berupa titik-titik yang membentuk text atau gambar, bertahap secara horizontal pada drum.

Demikian Cara Kerja Printer Laser, semoga menjadi tambahan wawasan untuk kita semua...

Cara Kerja CD

CD pada umumnya menggunakan pit (bump) mikroskopis untuk menyimpan data. Permukaan CD berupa cermin dan bump penghalang cermin permukaan sempurna. Laser pembaca CD dapat mendeteksi perbedaan antara cermin sempurna dan tak sempurna yang disebabkan oleh adanya perbedaan reflektivitas bump.
Dengan menterjemahkan cermin sempurna sebagai 1 dan bump sebagai 0, ini mudah untuk menyimpan informasi digital pada CD. Bump pada CD dibentuk ke dalam plastic ketika dipabrikasi sehingga permanen.
Untuk menciptakan CD yang dapat ditulis (CD-R), diperlukan modifikasi permukaan CD sehingga data dapat di burn ke dalamnya. Tidak ada bump pada CD-R. Suatu lapisan dye jernih meliputi cermin CD. Laser tulis memanaskan hingga lapisan dye cukup dibuat buram, sehingga memberikan reflektivitas yang berbeda.
Untuk membuat CD yang dapat ditulis kembali (CD-RW), diperlukan lapisan yang dapat diubah-ubah transparan dan buram. Bahan bersifat dapat diubah transparan tegantung pada suhu. Dipanaskan pada suatu temperature, bahan didinginkan pada keadaan transparan, dipanaskan ke temperature yang berbeda, didinginkan keadaan buram. Dengan mengubah tenaga (temperature) laser penulisan, data pada CD dapat diubah atau ditulis kembali. CD-R dapat dibaca dengan CD player manapun. Disc CD-RW tidak demikian serbaguna sehingga player tua tidak bisa membacanya.
CD player melewatkan berkas laser di atas track. Pada saat laser dilewatkan di atas area track, berkas dipantulkan secara langsung pada sensor optic pada susunan laser. CD player menterjemahkan sebagai 1. Pada saat dilewatkan di atas bump, cahaya dipantulkan menjauhi sensor optic, CD player menandai sebagai 0.
Image
Bump disusun dalam jalur spiral, dimulai dari tengah disc. CD player memutar disc, sementara susunan laser bergerak mengarah keluar dari tengah CD. Pada kecepatan kerjanya, bump bergerak melewati titik-titik luar CD lebih cepat dari pada gerakan melewati titik-titik didekat tengah CD. Untuk menjaga gerakan bump melewati laser pada tingkat kecepatan tetap, kecepatan player pada disc harus melambat seperti gerakan susunan laser keluar dari titik tengah CD. Sebagaimana proses manufaktur komplek, pabrikasi CD konvensional tidak praktis digunakan di rumah. Ini hanya mungkin untuk pabrikasi yang menghasilkan ratusan, ribuan atau jutaan copy CD. Akibatnya, CD konvensional tetap merupakan media penyimpan “read only” untuk pelanggan rata-rata, seperti DVD konvensional. Untuk audiophile biasa dapat merekam cassette sebaik pemakaian komputer dengan kapasitas memory terbatas berupa flopydisc, batasan ini nampak sebagai kelemahan CD kebanyakan. Pada awal tahun 1990 semakin banyak pelanggan dan professional mencari cara untuk membuat perekaman CD digitalnya berkualitas
Sebagai jawaban atas permintaan ini, pabrikan elektronika memperkenalkan suatu jenis alternatif CD yang bisa disandikan dalam beberapa langkah-langkah yang mudah. CD disc yang dapat merekam atau CD-R, tidak memiliki bump ataupun area datar. Sebagai agntinya memiliki lapisan logam licin, yang pada bagian atas diberi lapisanpeka cahaya (photosensitive dye). Bila disc kosong, dye tembus cahaya, cahaya dapat menembus dan direfleksikan oleh permukaan logam. Namun bila panas cahaya dikonsentrasikan pada dye dari suatu frekuensi u dan intensitas tertentu dye akan menjadi buram.
Suatu CD-R tidak mempunyai bump yang sama sepertii CD konvensional. Sebagai gantinya, disc lapisan licin dye di bawah permukaan reflektif. Pada CD kosong, lapisan dye tembus cahaya, sehingga semua cahaya dipantulkan.Tulisan laser akan menggelap-kan titik dimana bump dalam CD konvensional akan membentuk area permukaan non reflektif.
Dengan memilih titik-titik gelap sepanjang jalur CD, dan meninggalkan area dye tembus cahaya, dapat diciptakan pola digital yang standar dapat dibaca CD player. Berkas cahaya laser dari player hanya akan dipantulkan kembali ke sensor bila dye tidak lagi tembus cahaya, dengan cara yang sama ini hanya akan dipantulkan kembali dari area datar pada CD konvensional. Sehingga meskipun disc CD-R tidak mempunai bump dapat bertindak seperti disc standar. CD burner tugasnya tentu saja membakar pola digital pada CD kosong.

Cara Kerja Magnetik Disk

DISK MAGNET
Disk merupakan piringan bundar yang biasanya terbuat dari logam atau plastic dengan permukaan dilapisi bahan yang cepat dimegnetisasi.
Mekanisme baca atau tulis menggunakan kepala baca atau tulis yang disebut head, merupakan kumparan pengkonduksi ( conducting coll ). Desain fisiknya, head bersifat stasioner sedangkan piringan disk berputar sesuai kontrolnya. Metode layout data pada disk terbagi dua, yaitu constant angular velocity dan multiple zoned recording.
Disk diorganisasi dalam bentuk cincin-cincin konsentris yang disebut track. Track pada disk dipisahkan oleh gap (gap: mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan maupun penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet). Sejumlah bit yang sama akan menempati track-track yang tersedia. Semakin ke dalam disk maka kerapatan (density) disk akan bertambah besar. Data dikirim ke memori ini dalam bentuk blok, umumnya blok lebih kecil kapasitasnya dibandingkan track. Blok-blok data disimpan dalam disk yang berukuran blok, yang disebut sector. Track biasanya terisi beberapa sector, umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya.
Head harus bisa mengidentifikasi titik awal atau posisi-posisi sector maupun track. Data yang disimpan akan diberi header tambahan yang menginformasikan letak sector dan track suatu data. Tambahan header data ini hanya digunakan oleh system disk drive saja tanpa bisa diakses oleh pengguna.
Pada head tetap setiap track memiliki kepala head sendiri, sedangkan pada head bergerak, satu kepala head digunakan untuk beberapa track dalam satu muka disk. Pada head bergerak adalah lengan head bergerak menuju track yang diinginkan berdasarkan perintah dari disk drive-nya.
1. FLOPPY DISK
Karakteristik disket adalah head menyentuh permukaan disk saat membaca ataupun menulis. Efeknya disket tidak tahan lama dan sering rusak. Maka dibuat mekanisme penarikan head dan menghentikan rotasi disk ketika head tidak melakukan operasi baca dan tulis. Namun akibatnya waktu akses disket cukup lama.
Jenis Floppy ada dua :
1. jenis terdahulu berukuran kurang lebih 5 inci.
2. jenis pembaharu berukuran lebih kecil yaitu kira - kira 3.5 inci.
2. IDE DISK (HARDDISK)
Saat IBM mengembangkan PC XT, menggunakan sebuah harddisk Seagate 10 MB untuk menyimpan program maupun data. Harddisk ini memiliki 4 head, 306 silinder dan 17 sector per track, dikontrol oleh pengontrol disk. Teknologi yang berkembang pesat menjadikan pengontrol disk yang sebelumnya terpisah menjadi satu paket terintegrasi, diawali dengan teknologi drive IDE (Integrated DriveElctronics) pada tahun 1980.
CD (Compact Disk)
Pada tahun 1980 Philip dan Sony mengembangkan CD (Compact Disk). Detail teknis produk ini dipublikasikan dalam Internasional Standard resmi pada tahun 1983 yang popular disebut red book.
CD merupakan disk yang tidak dapat dihapus, mampu menyimpan memori kurang lebih 60 menit informasi audio pada salah satu sisinya. CD yang mampu menyimpan data dalam jumlah yang besar, menjadikannya media penyimpan yang fleksibel digunakan di berbagai peralatan seperti computer, kamera video, MP3 player, dan lain-lain.
CD ROM (Compact Disk- Read Only Memory)
Dikenalkan pertama kali oleh Philip dan Sony tahun 1984 dalam publikasinya yang dikenal dengan Yellow Book. Perbedaan utama dengan CD adalah CD ROM player lebih kasar dan memiliki perangkat pengoreksi kesalahan untuk menjamin keakuratan transfer data ke computer.
Secara fisik keduanya dibuat dengan cara yang sama, yaitu terbuat dari resin. Contohnya Polycarbonate, dan dilapisi dengan permukaan yang sangat reflektif seperti aluminium.
Penulisan dilakukan dengan cara membuat lubang mikroskopik sebagi representasi data dengan laser berintensitas tinggi. Sedangkan pembacaan menggunakan laser erintensitas rendah untuk menterjemahkan lubang mikroskopik ke dalam bentuk data yang dapat dikenali computer. Saat mengenai lubang mikroskopik, intensitas sinar laser akan berubah-ubah. Perubahan intensitas ini dideteksi oleh fotosensor dan dikonversi dalam bentuk sinyal digital.
Saat disk membaca dibagian dekat pusat disk diperlukan putaran rendah karena padatnya informasi data, sedangkan apabila data berada di bagian luar disk diperlukan kecepatan yang lebih tinggi.
Pada data CD ROM diorganisasikan sebagai sebuah rangkaian blok-blok format ini terdiri dari field-field :
· Sync : field sync mengidentifikasikan awal sebuah blok. Field terdiri dari sebuah byte yang seluruhnya nol, 10 byte yang seluruhnya satu, dan sebuah byte akhir yang seluruhnya nol.
· Header : header terdiri dari alamat blok dan byte mode. Mode nol menandakan suatu field data blanko; mode satu manandakan penggunaan kode error-correcting dan 2048 byte data; mode data menandakan 2336 byte data pengguna tanpa kode error-correcting.
· Data : data pengguna
· Auxiliary : data pengguna tambahan dalam mode dua. Pada mode satu data ini merupakan kode error-correcting 288 byte.
CD-R (Compact Disk Recordables)
Secara fisik CD-R merupakan CD Polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD-ROM. Perbedaannya adanya alur-alur untuk mengarahkan laser saat penulisan.
Awalnya CD-R dilapisi emas sebagai media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan emas tidak memiliki depresi atau lekukan-lekukan fisik seperti halnya pada aluminium sehingga harus dibuat tiruan lekukan antara pit dan land-nya. Caranya dengan menambahkan lapisan pewarna diantara polikarbonat dan lapisan emas. Jenis pewarna yang sering digunakan adalah cynanine yang berwarna hijau dan pthalocynine yang berwarna orange kekunung-kuningan. Pewarna ini sama seperti yang digunakan dalam film fotografi sehingga menjadikan Kodak dan Fuji produsen utama CD-R.
Sebelum digunakan pewarna bersifat transparan sehingga sinar laser berdaya tinggi dapat menembus sampai ke lapisan emas saat proses penulisan. Saat sinar laser mengenai titik pewarna, sinar ini memanaskannya sehingga pewarna terurai melepaskan ikatan kimianya membantuk suatu noda. Noda-noda inilah sebagai representasi data yang nantinya dapat dikenali oleh foto-detektor apabila disinari dengan laser berdaya rendah saat proses pembacaan.
Seperti halnya jenis CD lainnya, CD-R dipublikasikan dalam buku tersendiri yang memuat spesipikasi teknisnya yang dikenal denganorange book. Buku ini dipublikasikan pada tahun 1989.
CD-RW (Compact Disk Rewritable)
Merupakan generasi CD yang dapat ditulis berulang kali sehingga jenis ini memiliki nilai kompetitif dibandingkan jenis lain. Karene proses penulisan berulang kali maka scara fisik berbeda dengan CD-R.
CD-RW tidak menggunakan lapisan pewarna, namun menggunakan logam paduan antara perak, indium, antimony dan tellurium.
CD-RW drive menggunakan laser dalam 3 daya berbeda :
· Laser berdaya tinggi bertugas melelehkan paduan logam untuk mengubah kondisi stabil kritalin reflektivitas inggi menjadi kondisi stabil amorf reflektivitas rendah agar menyerupai sebuah pit.
· Laser berdaya sedang menjadikan logam paduan meleleh dan berubah menjadi kondisi kristalin alamiah sebagai representasi land.
· Laser bardaya rendah digunakan dalam proses pembacaan saja.
Saat ini CD-RW elum mampu menggeser penggunaan CD-R. karena disamping harganya masih relative mahal, juga karena CD-R yang tidak dapat dihapus merupakan back up data terbaik saat ini.
DVD (Digital Versetile Disk)
Pengembangan CD untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam penyimpanan memori besar. Desain DVD sama dangan CD biasa, terbuat dari polikarbonat 1,2 mm yang berisi pit dan land, disinari dioda laser dan dibaca oleh foto-detektor.
DVD lebih besar kapasitasnya, yaitu untuk sisi tunggal dan berlapis tunggan mencapai 4,7 GB. Sedangkan untuk burlaps ganda ataupun bersisi ganda akan lebih besar lagi.
Hal-hal yang baru :
· Pit-pit lebih kecil ( 0,4 mikron, atau setengahnya CD biasa)
· Spiral lebih rapat (0,74 mikron, sedangkan pada CD biasa 1,6 mikron)
· Menggunakan teknologi laser merah dengan ukuran 0,65 mikron, sedangkan pada CD biasa 0,78 mikron.
Transfer data pada DVD drive sekitar 1,4 MB/det, sedangkan CD biasa hanya 150 KB/det. Kecepatan, teknologi lasr yang berbeda menimbulkan sedikit masalah untuk kompatibilitas dengan teknologi CD maupun CD-ROM. Akan tetapi, saat ini beberapa produsen telah mengantisipasi dengan diode laser ganda ataupun tekologi lain yang memungkinkan saling kompatibel.

Piringan berlapis ganda memiliki satu lapisan reflektif pada bagian bawah yang ditutup dengan lapisan semireflektif. Lapisan bawah memiliki pit dan land yang lebih lebar agar akurat dalam pembacaan sehingga lapisan bawah berkapasitas lebih kecil daripada lapisan atasnya. Pada piringan bersisi ganda dibuat dengan melekatkan dua sisi disk.

Cara Kerja Harddisk

Hard-disk Basics

Hardisk digunakan di berbagai perangkat dari dekstop pc, server, laptop sampai camcorder. Pada tahun1950 (tahun ditemukannya hardisk) hardisk sering disebut juga sebagai “fixed-disk” atau “winchester” (code name hardisk pada waktu itu tepatnya dari IBM). Alasan kemudian diubah sebutannya menjadi hard disk karena untuk membedakannya dengan floppy-disk (yang juga populer pada waktu itu). Pada dasarnya kedua media penyimpanan tersebut menggunakan prinsip yang sama antara hard disk dan floppy, hanya saja medium yang digunakan untuk menyimpan data magnetic-nya yang berbeda, pada hard disk menggunakan hard-platter sedangkan pada floppy menggunakan flexible-plastic. Metode penyimpanannya juga sama seperti layaknya magnetic storage lainnya. Salah satu keuntungan dari magnetic storageadalah mudah untuk ditulis dan dihapus, serta data yang disimpan (dalam bentukmagnetic flux) mampu bertahan hingga beberapa tahun.

Cassette Tape vs. Hard Disk

Sebelum lanjut, berikut ini adalah perbedaan antara hard-disk dengan cassette-tape :
  • Bahan atau material magnetik yang digunakan pada cassette-tape (floppy-disk) dilapisi menggunakan plastik strip. pada hard-disk material magnetik-nya dilapisi menggunakan alumunium atau glass disk dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. kemudian dilapisi dengan lapisan kaca secara halus.
  • Dengan pita kaset magnetik perlu fast-forward atau reverse buat pindah ke suatu point (titik dimana data akan dibaca / ditulis / dihapus), dengan hard-disk kita bisa pindah ke point manapun secara instan.
  • Pada pita kaset, head point yang untuk membaca dan menulis bersentuhan langsung dengan mediumnya, sedangkan pada hard-disk tidak, head-point nya melayang tepat diatas plat. never touch the head.
  • Pita pada kaset bergerak over the head (diatas head) pada kecepatan 2 inch /detik sedangkan pada hard disk, platternya dapat berputar hingga 3000 inch per detik (sekitar 270kph atau 434.5 km/jam).
  • Informasi pada hard-disk disimpan pada domain yang sangat sangat sangat sangat kecil jika dibandingkan dengan pita kaset (floppy-disk). hal ini mungkin terjadi karena tingkat presisi yang sangat tinggi dan kecepatan medium yang digunakan.
Capacity and Performance
Secara umum sebuah PC dekstop memiliki ukuran hard-disk antara 40 hingga 160 GB. Data yang ada disimpan dalam bentuk file-file. file itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa string byte (data digital). byte bisa berupa ASCII code untuk menyimpan string atau text file, atau instruksi data untuk mengeksekusi software atau applikasi, atau berupa data pada database, atau bisa berupa beberapa warna pixles untuk menyimpan data bitmap, JPEG, atau GIF. Apapun isinya si hardisk akan mengirimkan serangkain bit tersebut untuk diproses lebih lanjut.

Ada tiga parameter untuk mengukur performa hard-disk :
  • Data Rate: merupakan tingkat data yang dapat di baca dan ditulis per satuan waktu. biasanya antara 10 sampai 50 Mb per detik. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis kabel (SATA, IDE) dan mode hardisknya (AHCI). Selain itu kecepatan putaran platter juga berpengaruh pada data rate (5400RPM/7200RPM/10000RPM).
  • Seek time: merupakan waktu yang dibutuhkan oleh CPU pada saat dia meminta request fila atau data pada hardisk, biasanya 10 – 20 ms.
  • Capacity: kapasitas yang mampu disimpan.
Inside: Electronics Board
Dibungkus menggunakan aluminium box dengan elektronik kontrol yang menempel pada box tersebut. elektronik kontrol mengendalikan read / write pada hardisk dan mengatur kecepatan motor pada platter. elektronik kontrol juga mengatur magnetic field pada head, sehingga dia mampu merubah state dari menulis atau menghapus.


Inside: Beneath the Board
Dibawah board terdapat koneksi ke motor yang berfungsi memutar platter, dan lubang ventilasi yang terfiltrasi sangat tinggi (platter yang ada didalam harus dalam keadaan steril) untuk menyeimbangkan tekanan udara didalam dan diluar.
The Platters: secara umum berputar antara 3600 rpm hingga 7200 rpm tapi saat ini sudah ada yang mengeluarkan hingga 10.000 rpm (dari WD). Platter ini dibuat dengan toleransi yang sangat luar biasa. kesalahan sedikit akan menghasilkan ketidakberesan pada hard disk.
Didalammnya terdapat interior yang simple tetapi sangatlah presisi
The Arm: benda ini memegang read/write head pada ujung-nya. Arm ini mampu bergerak dari tepi dalam sampai tepi luar, sehingg mampu mencakup seluruh domain hard-disk. kecepatan geraknya pun luar binasa hingga sampai 50 kali per detik, dari tepi luar ke dalam.

Inside: The Platters and Heads
Agar Hard-disk mampu menampung banyak data (yang mampu disimpan maksudnya), sebagian besar hard-disk menggunakan multiple platter (Platter lebih dari satu). Di hard-disk ini terdapat 3 platter dan 6 read/write head.
Mekanisme yang digunakan untuk menggerakkan Arm dan Platter haruslah sangat presisi, karena data yang disimpan di dalam medium magnetik pada platter juga pada domain yang extra mini, hal ini bisa dibangun dengan high speed linear motor.



Storing The Data
Data disimpan pada permukaan platter dalam bentuk sector dan tracks. Tracks merupakan lingkaran yang konsentris dan Sector merupakan bagian dari track yang dibagi-bagi lagi sehingga membentuk pie.
Track secara umum dapat dilihat dalam garis berwarna kuning, sedangkan Sector berwarna biru. Sector berisi fixed number of bytes (maksudnya jumlah byte yang tetap) biasanya 256 atau 512. Di dalam level drive maupun sistem operasi, sector sering di kelompokan bersama yang disebut sebagai clusters.
Proses format pada level rendah (low level formatting) membentuk (membangun) sectors dan tracks pada platter. start point dari awal sampai akhir ditulis di dalam platter dalam bentuk magnetic flux. Proses ini mempersiapkan hardisk untuk menyimpan bytes. Proses format pada level tinggi (high level formatting) menulis struktur file-storage, seperti file allocation table, dan sectors. Proses ini mempersiapkan hardisk untuk menyimpan data (file).